Laman

Minggu, 30 Mei 2010

Ikatan ION

Anda tentu sering melihat benda yang terbuat dari besi menjadi berkarat, apakah itu peralatan dapur, atau pagar besi, atau yang lain. Nah kali ini marilah berpikir tentang terjadinya karat besi tersebut.
Skema di samping menunjukkan pembentukan karat besi, Fe2O3.
Terlihat bahwa besi melepaskan elektronnya dan diberikan kepada oksigen. Mengapa tidak sebaliknya?
Anda sudah belajar tentang struktur Lewis. Sekarang kita berpikir tentang atom-atom yang pencapaian kestabilannya dengan
melepas/menangkap elektron.
Dari pembahasan sebelumnya telah disimpulkan bahwa logam selalu melepas elektron untuk mencapai kestabilan dan membentuk ion positif. Maka logam tergolong unsur elektropositif. Logam tidak pernah menangkap elektron membentuk ion negatif.
Dalam pembentukan karat besi, tiap atom besi melepas 3 elektron, sehingga berubah menjadi ion Fe3+. Bagaimana halnya dengan atom oksigen? Ternyata tiap atom O hanya menerima 2 elektron, karena konfigurasi elektron O(2,6). Untuk mencapai oktet atom O hanya memerlukan 2 elektron dan membentuk ion O2-. Karena itu, perpindahan elektron antara atom besi dengan atom oksigen terjadi dengan perbandingan atom Fe : atom O = 2 : 3. Tiap 2 atom Fe melepaskan 6 elektron dan tiap 3 atom O menangkap 6 elektron.
Dalam perpindahan elektron, jumlah elektron yang dilepaskan selalu sama dengan jumlah elektron yang ditangkap, sehingga jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif. Hal ini mengacu pada terdapatnya senyawa di alam dan senyawa-senyawa yang terbentuk karena perbuatan manusia; senyawa-senyawa tersebut selalu dalam keadaan netral.
Maka pada skema di atas tertulis senyawa yang terdapat pada karat besi mempunyai rumus kimia Fe2O3 yang tiap unit terkecilnya terdiri atas ion-ion Fe3+ dan ion-ion O2- dengan perbandingan 2 : 3.
Karena rumus senyawa ini berdasarkan perbandingan ion-ion penyusunnya, maka rumus kimia ini dikenal sebagai rumus perbandingan atau rumus empiris.
Senyawa yang terjadi karena adanya perpindahan elektron, sehingga tersiri atas ion-ion positif (kation) dan ion-ion negatif (anion) yang saling berikatan satu sama lain, maka jenis ikatan kimianya dinamakan sebagai ikatan ion atau ikatan elektrovalen.
Gaya tarik elektrostatik yang terjadi antara kation dan anion mengakibatkan masing-masing ion saling mengelilingi satu sama lain, merapat membentuk padatan senyawa ion, yang berupa kristal.
Kristal senyawa ion memiliki titik lebur yang relatif tinggi, karena masing-masing ion terikat kuat oleh kisi kristal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar